Author: @dinaalifa
Cast: Find It!
Genre: Romance,Sad
Length: 3222 words
Rating: PG 16
Sorry for the typo, or the weird story
Untaian katanya yang menggetarkan
Kurasa, aku mulai
terpikat olehnya
Aku menatapnya yang menangis
tersedu setelah kepergian suaminya. Dia menangis dalam diam, semakin membuatku
merasa terenyuh saja. Aku masih duduk diam menatapnya, tak ada keberanian pada
diriku. Aku sungguh tak mengerti dengan cerita yang dibuat Tuhan. Mengapa juga
aku kembali dipertemukan dengan mereka. Berbeda dari kemarin, sekarang aku
justru menyaksikan kisah lainnya. Ingin sekali kutemui istrinya itu kemudian
menenangkannya. Tidak bermaksud ikut campur, aku hanya ingin melihat wanita itu
sedikit menemukan kebahagiannya. Setidaknya, aku ingin meyakinkannya jika ia
masih dapat menemukan kebahagiaannya dengan atau tanpa namja seperti suaminya.
Danita itu masih saja terduduk di
bangkunya tadi. Ia terlihat begitu menyedihkan. Dengan sedikit rasa gugup kuputuskan untuk
mendatanginya. Jantungku bahkan sedikit berdegup, mengetahui jika tindakanku
ini bisa saja membuat celaka. Tak seharusnya aku mengurusi kehidupan rumah
tangga nya.
“Permis,” Aku merutuki diriku
sendiri yang tak berani hanya untuk menyapanya. Wanita itu sedikit tertegun
dengan kedatanganku. Cepat-cepat ia langsung menghapus sisa-sisa air mata yang
masih menempel pada permukaan wajahnya. Aku tersenyum keki kearahnya. Ayolah
Shim Changmin, pikirkan cara untuk mencairkan suasana. “K – kau.. menangis?”
Aish, pertanyaan macam apa itu. Bodoh sekali aku ini!
Wanita itu menggeleng kuat, tentu
saja. Tak mungkin juga dia berani berkata jujur padaku. “Wajahmu itu sudah
sembab, mau mengelak dengan seribu alasan pun orang tak akan percaya” Aku
tertawa sendiri dengan jawabanku. Wanita itu terdiam sembari menunduk. Kuhela
nafasku sedikit dalam, ternyata sulit juga menghibur seseorang. “Aku tahu
seseorang telah menyakitimu” Wanita itu menoleh padaku, menatapku dengan
sedikit benci. Aku bersiul sendiri, berusaha melupakan tatapan matanya yang
mengarah padaku. “Jika aku menjadi kau, aku akan langsung mengadukannya itu kepada orang tuaku”
Wanita itu mengernyit bingung, matanya masih fokus menatapku. Membuatku salah
tingkah saja.
“Mengapa begitu?” Aku menoleh
kearahnya, lega rasanya bisa membuat wanita itu berbicara. Kusunggingkan
senyumanku yang cukup manis ini. “Itu sudah menjadi kebiasaanku ketika kecil.
Ayahku adalah seorang anggota militer, jika seseorang menggangguku maka aku
akan langsung mengadukannya kepada ayah. Dengan begitu, semua orang tak ada
yang berani bermain-main denganku” Aku terkekeh sendiri. Tentu saja tidak!
Mereka fikir aku setakut apa? Semua ini kukatakan semata-mata hanyalah untuk
menghiburnya. Meskipun aku ragu, sebenarnya ini termasuk lelucon atau bukan.
“Dasar tukang pengadu” Entahlah, sekilas aku melihatnya menarik ujung bibirnya
tadi. “Haha. Maka dari itu aku memintamu mengadukan seseorang itu kepada orang
tuamu. Atau tidak-“ Aku sengaja menggantung ucapanku. Wanita itu melirikku
dengan penasaran. Aku mengulum senyumku.
“Kau bisa mengadukan seseorang
itu kepadaku-“. “Lalu kau akan mengadukan seseorang itu lagi kepada ayahmu?
Begitu?” Wanita itu menyela perkataanku. “Tentu saja tidak. Dengarkan aku dulu,
sekarang ini aku sudah tumbuh menjadi orang yang kuat dan bagiku untuk
melindungi seorang wanita sepertimu itu tidaklah sulit. Hanya tinggal
menjentikkan jari” Kini wanita itu mulai tersenyum. God! Betapa leganya aku
kali ini. Aku tersenyum sendiri, merasa bangga karena akhirnya aku bisa membuat
wanita itu tersenyum. Entah itu senyum murni atau paksaan, yang pasti wanita
itu tersenyum! Dan senyum itu yang membuat aku! Ingat, aku! Shim Changmin.
“Isssh, aku tidak percaya” Wanita-
entah siapa namanya itu- kini mulai sedikit terbuka padaku. Aku senang bukan
main, sebenarnya juga, dia terlihat menarik. Sempurna, itu menurutku. Dia
cantik, tinggi, tegar, sabar, dan yang terpenting dia orang yang sangat baik.
Seperti itulah penilaian singkatku padanya. “Jika kau tak percaya juga tidak
apa-apa. Karena memang, aku berbohong padamu” Aku mulai terkekeh sendiri, dia
menatapku dengan sedikit wajah kesalnya. Imut sekali!
“Mari kuantar sampai rumahmu”
Wanita itu sedikit tercengang dengan kelancanganku. Aku menggaruk tengkukku
sendiri, bahkan aku juga bingung bisa mengatakan sesuatu yang terkesan
blak-blakan seperti itu. Sama sekali bukan tipeku yang dingin dan berkharisma.
Aish.. kurasa aku akan kehilangan pamor jika didekat wanita ini. “Eh? Kau ingin
mengantarku?” Aku mengangguk pasti. Memangnya suaraku tadi belum cukup keras,
ya? “Mengapa?” Sorot mata wanita itu menatap lurus padaku. Kini aku mulai
merasakan tubuhku yang tiba-tiba memanas.
“Waeyo? Tak boleh?” Aku berusaha
untuk tidak terlihat gugup didepannya. “Rumahku sangat dekat, aku tak perlu
diantar denganmu” Dia
menyahut ucapanku cepat. Aku mendesah tertahan. Ayolah, aku harus mencari cara
untuk tetap bisa mengantarnya pulang! “Kalau begitu, maka aku akan sekalian
mampir kerumahmu” Wanita itu terlihat terkejut begitu mendengar ucapanku lagi.
Haish, bagaimana jika dia terkena serangan jantung mendadak?
“Sebenarnya aku – hnn aku”.
“Cepatlah! Aku akan tetap mengantarmu” Aku berjalan mendahului didepannya. Kurasa wanita itu
mulai mengikutiku – dengan langkah pelannya. Kami berdua terus berjalan dengan
dia yang mengikutiku
dibelakangnya. “Sampai disini saja. Rumahku sudah dekat” Wanita itu terus saja
mengelak. Aku mendesah pelan, keras kepala sekali dia.
“Baiklah, jika itu yang kau mau” Dia sedikit
menunduk padaku kemudian berjalan pergi. Sebelum berbalik meninggalkannya, aku
baru terpikir sesuatu. “ Ehh.. Nona. Tunggu sebentar” Jeritku dengan sedikit
berlari kearahnya. Wanita itu menatapku kembali dengan tatap kebingungannya.
“Nama! Siapa namamu?” Wanita itu menarik sedikit ujung bibirnya. Entah mengapa
aku merasa senyumannya manis sekali. “Choi Sooyoung” Dia membalas singkat
pertanyaanku. Aku segera menyimpan namanya itu kedalam memori otak terpentingku.
Choi Sooyoung! Ya, wanita itu, si manis Choi Sooyoung.
***
Author POV
Mereka kembali terlibat dalam perkenalan yang
cukup lama. Changmin terlihat mencoba mencari-cari topik lain untuk dibicarakan
dengan Sooyoung. Apalagi? Itu hanyalah alasan konyol nya untuk terus bersama
dengan Sooyoung. “Changmin-ssi, kau menahanku sangat lama disini” Keluhnya
dengan mengulum senyum. Changmin membalasnya, ada kesenangan tersendiri tiap
kali melihat wanita itu tersenyum. Dia sering menemui wanita cantik, namun
wanita cantik yang ditemuinya bukanlah wanita yang bisa setegar wanita cantik
didepannya. Sooyoung memang tak pernah menceritakan hubungan rumah tangganya
kepada siapapun. Tetapi siapa sangka, Changmin bahkan dapat menyimpulkan pokok
permasalahan rumah tangganya tersebut hanya dengan menggunakan hipotesis-hipotesisnya.
Sooyoung segera melangkah pergi ketika Changmin
mulai mengakhiri perbincangan diantara mereka. Hari sudah mulai siang dan
matahari pun kini telah bersinar sempurna. Sooyoung mendesah pelan, Kyuhyun tak
kunjung menemuinya juga setelah ia meninggalkannya pergi tadi. Tak takutkah ia
melihatku yang kebingungan mencari sosoknya sekarang ini? Sooyoung mulai
menggerutu dalam hati.
Changmin masih berdiri ditempat yang sama sejak
Sooyoung meninggalkannya. Sejengkalpun, ia sama sekali tak berminat untuk
berpindah. Disinilah ia dapat mengawasi Sooyoung berjalan. Meski tubuh Sooyoung
mulai menjauh Changmin tetap masih berdiri. Tiba-tiba langkah Sooyoung terhenti
mendadak, membuatnya sedikit bingung. Changmin meneliti mobil yang terparkir
didepan tubuh wanita itu. Pemilik dari mobil itu kini mulai keluar. Terlihat
seorang pria yang keluar dari pintu sebelah kiri dan seorang wanita yang keluar
dari pintu yang berlawanan. Mata Changmin menajam menelisik postur tubuh pria
tersebut. “Haish, pria itu lagi” Ia mendesis kemudian ia berlari maju mendekati
tubuh Sooyoung.
***
Sooyoung POV
Tubuhku membeku. Kyuhyun, datang kerumah
bersama wanita itu. Tak tahukah ia jika aku berada dirumah sekarang? Seharusnya
ia tak menampakkan rupa ‘selingkuhan’ nya tersebut padaku. Dan seharusnya,
wanita itu juga takut padaku. Bagaimanapun juga, aku masih istri sah Kyuhyun.
Tak bisakah mereka menunggu sebentar, setidaknya hingga kami – bercerai.
Kyuhyun menatap padaku dengan ekpresi wajah
terkejutnya. Sedangkan wanita yang baru turun dari mobilnya itu segera mendekat
padanya dan langsung bergelanyut manja pada Kyuhyun. Wajahku memanas. Kumohon
jangan pamerkan kemesraan kalian disini. Mengetahui hubungan kalian saja sudah
cukup membuatku runtuh, apalagi ini?
“Soo – Sejak kapan, kau.. disini?” Nada
bicaranya terdengar gugup. Aku menunduk dan tersenyum sendiri. Entah apa
maksudku kali ini. Yang jelas, aku menertawakan keterpurukanku sendiri. Ya, aku
memang seorang yang bodoh. “Aku baru saja datang setelah berolah raga tadi” Aku
menjawabnya beberapa menit kemudian. Aku merasakan wanita disamping Kyuhyun itu
menatapku. Pandangan matanya terkesan merendahkan, seolah ia merasa menang
karena telah mengalahkanku.
“Kau istri Kyuhyun oppa kan?” Wanita itu
tiba-tiba mendekatiku. Aku menatapnya ragu, kentara sekali jika dia memiliki
maksud lain. “Kapan kau akan segera bercerai dengan Kyuhyun?” Aku menatapnya
tajam. Dia sungguh kurang ajar, seperti tak memiliki tata krama. “Vict, jaga
ucapanmu” Aku sedikit lega karena Kyuhyun menegurnya. Aku merasa dia sedang
membelaku. Setidaknya, itu yang kurasakan. “Waeyo? Jika aku tak bertanya
langsung padanya dia tak akan mau bercerai denganmu. Ingat ya Choi Sooyoung,
aku hanya akan memberikan toleransi padamu selambatnya satu bulan lagi” Sorot
mata Victoria terlihat menyala. Aku tahu dia sedang emosi.
“Harusnya kau sadar diri dengan statusmu nona”
Kurasakan seseorang kini menarik tubuhku sebelum aku bisa membalas ucapan pedas
dari bibir Victoria. Aku terkejut dan segera menoleh ke belakang. Changmin.
Pria yang baru saja kukenal itu menatap Victoria dan Kyuhyun dengan begitu
serius. “Kau siapa?” Sepertinya Victoria mulai meledak. Kyuhyun hanya diam saja
dengan kilat penasaran di wajahnya. “Kau hanya selingkuhan pria tak bertanggung
jawab ini. Tak sepantasnya kau memaksa istri sah nya untuk menceraikan
suaminya. Selayaknya, kau lah yang perlu menjauh dari mereka” Changmin berucap
dengan semangat yang begitu menggebu. Beberapa kali ia melirik kearah Kyuhyun.
Aku memandangnya tak percaya, bagaimana bisa ia tahu? Apakah dia seorang
cenayang? Ataukah dia utusan dewa langit?
Changmin menarikku mendekat padanya. Aku
merasakan jika kini Kyuhyun menatap tajam padaku. Dia menatapku, tetapi ia
hanya diam. Tak ada ucapan yang ia katakan. Pasrah mendengar celaan Changmin
barusan. “Kurasa aku harus membawanya pergi” Menggenggam lenganku erat, kini
Changmin mulai menggeretku berjalan dibelakangnya. Aku membalikkan kepala,
menatap mereka berdua yang masih menatapku juga Changmin bingung.
***
Author POV
Changmin masih terus berjalan tanpa arah.
Sooyoung mulai lelah karena sedari tadi terus dipaksa untuk menyeimbangkan
langkah Changmin yang sangat lebar. “Kau lelah ‘kan? Bagaimana jika kita mampir
ke kedai ramyeon itu sebentar” Changmin menatapnya penuh harap. Dengan nafas
yang masih memburu, Sooyoung akhirnya mengangguk mengiyakan. Lagipula, perutnya
juga belum terisi apapun sejak berolah raga pagi tadi.
Mereka berdua duduk terdiam sembari menunggu
ramyeon mereka datang. Tak ada yang mengawali pembicaraan. Bahkan Changmin tak
mengatakan sebab ia berlaku seperti tadi. Sebenarnya, banyak sekali pertanyaan
yang ingin Sooyoung tanyakan langsung pada Changmin. Bagaimana bisa Changmin
tahu hubungannya dengan Kyuhyun, dan bagaimana juga ia tahu tentang Victoria yang
bahkan Soooyoung sendiri pun tak mengetahuinya dengan pasti.
“Ini untukmu dan ini untukku” Sebuah suara
berat dari lelaki didepannya kini mampu membuat lamunannya buyar. Sooyoung
tersenyum kemudian mengangguk untuk memakan semangkuk besar ramyeon pedas itu.
Sooyoung makan dengan begitu lahap, dia kelaparan, terlebih setelah melakukan
aktivitas berat seperti jogging tadi pagi. Changmin tertawa melihat pola makan
Sooyoung yang sedikit sembrono untuk ukuran wanita. Ia sendiri justru kagum,
baru kali ini ia menemui wanita dengan begitu bebas seperti Sooyoung.
“Haha. Dasar tukang makan” Changmin mulai
meledek. Sooyoung menggeram tertahan, ia paling benci jika aktivitas makannya
diganggu seseorang seperti ini. “Memangnya kau tidak? Lihat, kau sudah menghabiskan
lebih dari setengah mangkuk mie mu” Sooyoung menyahut dengan sungutan marahnya.
Changmin justru tertawa riang. Yang dikatakan Sooyoung memang benar, mereka
berdua pasangan shikshin. “Kau tahu bagaimana orang-orang awam menyebut tentang
jodoh?” Sooyoung mengernyit, mengalihkan wajahnya menatap sempurna Changmin.
“-jodoh itu biasanya timbul setelah adanya suatu kesamaan” Sooyoung semakin
bingung dengan ucapan berbelit Changmin. “Jelaskan secara panjang bodoh” Entah
keberanian darimana, kini ia mulai berani mencaci orang yang sebenarnya telah
membantunya tersebut.
“Ya, kau bisa lihat sendiri. Orang yang
memiliki beberapa kesamaan fisik ataupun kepribadian pasti akan dikatakan
berjodoh. Seperti kau, dan aku. Kita sama-sama shikshin, tinggi, aku namja yang
keren dan kau, yeoja yang tidak terlalu cantik sebenarnya, tapi-“
“Cukup Shim Changmin bodoh! Ungkapan macam apa
itu? Aku tak mempercayai hal seperti itu” Sooyoung berseru sedikit kesal.
“Percaya tidak percaya ‘sih. Tapi bagaimanapun juga, mitos-mitos seperti itu
rasanya sulit untuk ditinggalkan. Meskipun tidak rasional” Changmin kembali
berucap dengan pilihan kata yang membuat Sooyoung bingung lagi. “Sebenarnya apa
maksudmu? Cara berbicaramu itu berputar-putar” Serunya lagi.
“Intinya, aku dan kau – sebut saja ‘kita
berdua’ memiliki beberapa persamaan dan mungkin saja kita berjodoh” Sooyoung
membulatkan matanya. “Aku tak mau berjodoh denganmu. Lagipula, aku sudah
memiliki-“ Sooyoung tidak melanjutkan kalimatnya. Ia justru terdiam dengan
wajah yang mulai berubah pasi. “Laki-laki itu? Untuk apa kau mempertahankannya.
Dia sudah senang menikmati hidupnya bersama selingkuhannya tadi. Kenapa juga
kau masih memikirkannya?” Sooyoung merasa tertohok mendengar penuturan
Changmin. Semua masukan pria itu benar. Kenapa juga ia masih mengurusi suaminya
yang bahkan telah bahagia bersama wanita lain?
Dada Sooyoung serasa dihujam belati dengan
beribu tusukan. Sesak sekali. Kenapa juga suaminya harus tertarik dengan wanita
lain. Kenapa Victoria yang justru mengerti kemauan suaminya. Dan kenapa, rahim
terkutuknya itu tak pernah mengeluarkan tanda seorang janin tumbuh didalamnya.
Kenapa.. kenapa.. dan kenapa..
Sooyoung tersenyum, menelan pahit seluruh kisah
rumah tangganya yang memang telah porak poranda. “Ya, aku memang tak tahu malu”
Ia tiba-tiba berkata sendiri. Changmin menatap prihatin padanya, rasa
simpatinya bahkan kini telah menjadi empati yang begitu besar. Dia menyayangi
Sooyoung, sekalipun ini baru pertemuan pertama mereka.
“Jangan menyalahkan diri sendiri, yang perlu
kau lakukan hanyalah menceraikannya” Terselip rasa yang begitu menggebu ketika
Changmin mengatakan perceraian. Hanya dengan seperti itulah Sooyoung dapat
bahagia. Dan hanya dengan cara seperti itulah perlahan ia dapat menggeser
posisi Kyuhyun dengan dirinya. Changmin tersenyum sendiri, betapa piciknya ia
sekarang ini. Sesungguhnya, banyak para perempuan- seumuran maupun lebih muda-
yang mengharapkannya. Namun kenapa ia justru tertarik dengan wanita rapuh yang
bahkan telah memiliki suami.
***
Kyuhyun POV
Laki-laki itu mengajak Sooyoung pergi, entah
kemana. Aku masih menatap tubuhnya yang kurus, bahkan semakin kurus sejak
pernikahan kami. Ini memang salahku namun aku tak ingin mengakuinya. Sebagai
pria, pastilah aku ingin melihat hasil kerja kerasku dengannya setelah menikah.
Terkadang, aku merasa iri dengan para temanku yang sudah memiliki anak. Aku pun
demikian. Hingga aku bertemu Victoria yang merupakan teman lamaku. Dulu aku
mencintainya namun kini rasa itu justru semakin luntur meskipun belum sepenuhnya
menghilang. Jujur, hingga kini aku menyayanginya, namun sepertinya tidak untuk
cinta.
Dengan Victoria – aku tak tahu bagaimana
perasaanku yang sebenarnya. Aku hanya senang melihat perlakuannya, tawanya, dan
sifat manjanya. Hal yang sama kurasakan
ketika aku mulai jatuh cinta pada Sooyoung, dulu. Roda selalu berputar seperti
hal nya juga diriku. Mungkin saat ini poros teratas masih dihuni oleh Victoria.
“Aku malas pergi kerumahmu, apalagi setelah
bertemu wanita itu. Lebih baik kita ke apartemenku, menonton film dan kau
menginap dirumahku” Victoria mulai bergelanyut manja pada lengan sebelah
kananku. Aku tersenyum dan mengangguk. Biarlah seperti ini dulu, setidaknya
untuk memastikan perasaanku.
***
Sooyoung POV
Aku menatap malu padanya. Mengapa juga air mata
ini justru mengalir ketika aku bersamanya. Aku mengelap kasar air mata yang
rasanya akan terus keluar ini. “Jangan malu untuk menangis didepanku. Menangis
itu wajar, dengan begitu kau dapat mengekspresikan perasaanmu. Jangan berlagak
sok kuat jika kau memang rapuh” Aku terdiam mendengar tiap ucapannya. Dia
selalu benar, setiap kata yang diungkapkannya padaku selalu benar.
“Maafkan aku, tak seharusnya aku membawamu
dalam masalah rumah tanggaku” Changmin tiba-tiba terdiam. Bola matanya masih
menyorot padaku, kuyakin ia tengah menatapku tajam. “Kau tahu darimana tentang
rumah tanggaku yang-“ Rasanya berat sekali mengatakannya. Meskipun
kenyataannya, rumah tanggaku memang sudah hancur tak berbentuk. “Aku mengetahuinya
– hanya saja aku tak ingin mengatakannya padamu” Santai sekali dia menjawab
pertanyaanku.
Changmin tiba-tiba berdiri tegap dan
mengulurkan sebelah tangannya padaku. Aku menerimanya dan mulai berjalan
beriringan bersamanya. Telapak tangannya yang besar rasanya pas sekali dengan
telapak tanganku yang sedikit kecil. Rasanya nyaman. Changmin sangat misterius,
kepribadiannya pun juga sulit untuk ditebak.
“Bagaimana jika kita jalan-jalan” Changmin
mulai memberikan usulannya padaku. Aku memutar bola mata kearahnya. “Jangan
gila! Aku bahkan belum mandi setelah jogging tadi” Dia tertawa, menampakkan
deretan giginya yang putih dan gusi nya yang lucu. Entah keberapa kali,
ucapannya memang benar. Changmin sungguh tampan.
“Aish.. baiklah. Bagaimana jika
nanti sore?” Aku
berfikir keras hanya untuk menjawab permintaan Changmin. Ragu, kami berdua baru saja berkenalan beberapa jam yang lalu.
“Aku tetap akan menjemputmu
dirumah, sekalipun kau tak mau” Changmin menggamit lengan dan memaksaku untuk pergi. “Jangan memaksa-“ Aku tetap memberontak.
“Diam dan ikuti saja aku” Kututup mulutku
kasar. Aku merasa Changmin terkikik sendiri entah karena alasan apa.
Changmin mengantarku hingga kedepan rumah.
Kosong. Rumah ini sepi. Changmin tiba-tiba menggenggam jemariku erat. Aku meliriknya,
dia masih tetap menatapku teliti. “Kau baik-baik saja jika kutinggal sendiri?”
Aku mengangguk ragu. Changmin mengulum senyumnya padaku kemudian genggaman
jemarinya padaku mulai mengendur. Dia melepaskannya. Sebelum pergi, dia kembali
menampakkan wajah prihatinnya padaku. Sebegitu menderitanyakah aku hingga
dikasihani seperti ini?
“Tunggu sebentar-“ Changmin memutar tubuhnya
hingga kembali menatapku. Aku berjalan beberapa langkah mendekatinya. “-kau
sudah tahu masalahku. Hmm, bisakah kau tidak menceritakannya pada orang lain?”
Kutilik wajahnya dengan penuh harap. Dia hanya menyunggingkan senyumannya.
Tangan kanannya terulur mengacak rambutku. “Berharaplah semoga mulutku ini bisa
terkunci rapat” Dia tertawa dengan jawabannya sendiri, membuatku merasa geli
padanya.
“Sudahlah, aku akan pergi. Sampai jumpa nanti
sore” Changmin segera menjauh dari halaman rumahku. Aku menatap sosoknya dari
belakang, rasa penasaranku terhadap dirinya semakin bertambah. Dia mengenaliku
dengan baik, sedangkan aku tak tahu hal sekecilpun tentangnya.
Seperti yang kurasakan tadi, rumah ini kosong.
Tiap ruangan dirumah ini serasa senyap. Kemana perginya Kyuhyun bersama
Victoria tadi. Ahh, entahlah. Tak perlu juga aku memikirkan mereka.
***
Kyuhyun POV
Kutilik ruang kamar Victoria singkat. Benarkah
aku akan menempati kamar itu nanti malam bersama Victoria? Tega-kah aku
meninggalkan Sooyoung dan bermalam bersama Victoria?
“Apa yang kau lakukan oppa? Jika kau lelah
lebih baik kau tidur saja” Aku terkesiap dengan kehadirannya yang tiba-tiba.
Victoria memelukku manja, mau tak mau aku juga membalas pelukannya. “Aku
merindukanmu. Beberapa hari ini kita berdua tak melakukan seperti ini” Dia
masih tetap memelukku, bahkan lebih erat. Kuelus rambutnya pelan. Perasaan
seperti inilah yang tak bisa kutahan bersama Victoria. Aku menginginkannya.
Entahlah, aku benar-benar mencintainya atau hanya nafsu belaka.
Victoria mengecup bibirku kilat. Dia menatapku
penuh manja dan tersenyum sangat manis padaku. Aku membalasnya dan mulai
terhanyut bersamanya.
Deringan ponsel yang berasal dari kantung
celanaku berhasil membuat kegiatan kami tertunda. Victoria menatap kesal
padaku. Cepat-cepat kubuka pesan yang dikirim oleh ayahku dan membacanya kilat.
“Siapa? Apakah itu istrimu yang-“.
“Bukan. Ini dari ayahku” Kupotong cepat
ucapannya yang akan mulai memperolok Sooyoung. Victoria merengut menampilkan
wajah suntuknya kepadaku. “Kau akan meninggalkanku lagi?” Aku mencoba untuk
menjelaskan padanya. “Ayah memintaku mempersiapkan proposal perencanaan
pembuatan cottage di daerah pesisir Jeju” Aku mulai beranjak untuk pergi, dia
masih tetap manahan lenganku erat.
“Maaf, tapi aku harus pergi” Aku melepas pelan
jari-jarinya pada lenganku. Padahal ini masih sore, kenapa juga ayah harus
mempertanggung jawabkan tugas itu kepadaku.
***
Author POV
Sooyoung hanya duduk termangu didepan televisi
yang masih menyala. Perasaannya gusar hanya untuk menunggu kedatangan Changmin.
Laki-laki itu tak kunjung mendatanginya. Ia sudah tampil serapi ini, bagaimana
jika Changmin berbohong padanya.
Suara pintu yang berderit membuat Sooyoung
seketika terlonjak dan berhambur membukanya. Tubuhnya mematung. Bukan dia yang
ia harapkan. “Kau- sudah pulang?” Kyuhyun bertanya canggung dengannya. Sooyoung
tetap terdiam tanpa membalas sepatah katapun. Tentu saja ia sudah pulang,
memangnya ia mau kemana lagi?
“Ehm.. pakaianmu terlihat rapi sekali. Kau akan
pergi?” Sooyoung hanya menatap wajah Kyuhyun yang dirundung penasaran. Ia tak
yakin untuk mengatakan hal yang sebenarnya pada Kyuhyun, maka dari itu Sooyoung
hanya tersenyum kecut pada lelaki itu. “Ayo masuk” Sooyoung masih bertahan
dengan posisinya yang berdiri menghadap pintu. Disaat seperti ini, kenapa juga
Changmin tak kunjung menjemputnya. Apakah laki-laki itu benar-benar berbohong?
Kyuhyun melirik wajah Sooyoung yang terlihat
bingung namun ia hanya membiarkannya saja. Ia lebih memilih untuk masuk dan
mulai berkutat dengan tugas proposalnya daripada harus berdiri disini menunggu
Sooyoung.
“Hai Soo!” Seseorang berteriak kencang sekali
hingga membuat gendang telinga Kyuhyun mendengarnya. Kyuhyun menghentikan
langkah kakinya dan membalik tubuhnya menghadap Sooyoung kembali. Betapa
terkejutnya ketika ia melihat wajah pria itu lagi yang menemui istrinya.
“Kau!” Kyuhyun berjalan cepat hingga diambang
pintu. Sooyoung dan Changmin menatap bingung kepadanya. “Ada apa kau kemari?”
Ia bertanya dengan begitu sakratis. Changmin mendecih dan menyeringai, seolah
mengejeknya. “Aku tidak memiliki urusan denganmu, jadi jangan mencampuri
urusanku” Changmin menatap Kyuhyun penuh emosi namun sebaliknya, ia menatap
Sooyoung dengan begitu manis.
“Aku ada urusan bersamanya, oppa. Jadi mungkin
aku akan pulang malam nanti” Sooyoung berusaha menengahi ketegangan diantara
kedua pria didepannya. Cepat-cepat ia menarik lengan Changmin dan segera
mengajaknya pergi.
Kyuhyun menatap punggung itu sendu. Emosi juga
memenuhi perasaannya ketika Sooyoung bersama pria lain. Ini semakin
membingungkannya.
Tbc.
Maaf ceritanya ngga
banget untuk dibaca. Kalo bisa komen dan like nya yah~
8 komentar on "(2) You Have Someone? "
Huaaa . Kenapa jadi begini TT_TT
Ditunggu mext part
Bagus syooooo :D seneng banget liat kyu kesel pas syoo jalan sama changmin ;)
Vic ngeselin astagaa!!
Lanjut chingu :D seruuu~
kyu cemburu kan? berarti masih cinta tuh :3
victoria tolong jangan ganggu dong, kamu sama changmin ajaa
lanjut yaa, ditunggu
Please endingnya dibuat sama changmin. Please please please! Changsoo itu udah langka banget ceritanya, please! :"
Kenapa jadi rumiiit ? :'')
Soo eon .. Sabar ne :'')
Lanjut thorr ^^ next part di tunggu ne ^^ jgn lama2 ne ^^ part selanjutnya panjangin lagi ne ^^ kkk~
Huaaa kasian soo eon...bguslh changmin oppa yg nghibur...ckck moga kyuhyun oppa cpt sadar deh..
Sbtulnya tak baik jg perselingkuhab dibls dgn perselingkuhan...ada baiknya jk mrka berpisah baik2...smoga aja kyu hyun mnyadari akn cpt sadar sblm soo benar2 hilang dr dia..annyeong sy new reader disini...part3 lanjut
Rasain lu kyu. Rasain gimana jadinya sooyoung yg diselingkuhin
Posting Komentar