Sabtu, 07 September 2013

(2) You Have Someone?


Title: You Have Someone?
Author: @dinaalifa
Cast: Find It!
Genre: Romance,Sad
Length: 3222 words
Rating: PG 16






Sorry for the typo, or the weird story

Untaian katanya yang menggetarkan
Kurasa, aku mulai terpikat olehnya

Aku menatapnya yang menangis tersedu setelah kepergian suaminya. Dia menangis dalam diam, semakin membuatku merasa terenyuh saja. Aku masih duduk diam menatapnya, tak ada keberanian pada diriku. Aku sungguh tak mengerti dengan cerita yang dibuat Tuhan. Mengapa juga aku kembali dipertemukan dengan mereka. Berbeda dari kemarin, sekarang aku justru menyaksikan kisah lainnya. Ingin sekali kutemui istrinya itu kemudian menenangkannya. Tidak bermaksud ikut campur, aku hanya ingin melihat wanita itu sedikit menemukan kebahagiannya. Setidaknya, aku ingin meyakinkannya jika ia masih dapat menemukan kebahagiaannya dengan atau tanpa namja seperti suaminya.
Danita itu masih saja terduduk di bangkunya tadi. Ia terlihat begitu menyedihkan. Dengan sedikit rasa gugup kuputuskan untuk mendatanginya. Jantungku bahkan sedikit berdegup, mengetahui jika tindakanku ini bisa saja membuat celaka. Tak seharusnya aku mengurusi kehidupan rumah tangga nya.
“Permis,” Aku merutuki diriku sendiri yang tak berani hanya untuk menyapanya. Wanita itu sedikit tertegun dengan kedatanganku. Cepat-cepat ia langsung menghapus sisa-sisa air mata yang masih menempel pada permukaan wajahnya. Aku tersenyum keki kearahnya. Ayolah Shim Changmin, pikirkan cara untuk mencairkan suasana. “K – kau.. menangis?” Aish, pertanyaan macam apa itu. Bodoh sekali aku ini!
Wanita itu menggeleng kuat, tentu saja. Tak mungkin juga dia berani berkata jujur padaku. “Wajahmu itu sudah sembab, mau mengelak dengan seribu alasan pun orang tak akan percaya” Aku tertawa sendiri dengan jawabanku. Wanita itu terdiam sembari menunduk. Kuhela nafasku sedikit dalam, ternyata sulit juga menghibur seseorang. “Aku tahu seseorang telah menyakitimu” Wanita itu menoleh padaku, menatapku dengan sedikit benci. Aku bersiul sendiri, berusaha melupakan tatapan matanya yang mengarah padaku. “Jika aku menjadi kau, aku akan langsung mengadukannya itu kepada orang tuaku” Wanita itu mengernyit bingung, matanya masih fokus menatapku. Membuatku salah tingkah saja.
“Mengapa begitu?” Aku menoleh kearahnya, lega rasanya bisa membuat wanita itu berbicara. Kusunggingkan senyumanku yang cukup manis ini. “Itu sudah menjadi kebiasaanku ketika kecil. Ayahku adalah seorang anggota militer, jika seseorang menggangguku maka aku akan langsung mengadukannya kepada ayah. Dengan begitu, semua orang tak ada yang berani bermain-main denganku” Aku terkekeh sendiri. Tentu saja tidak! Mereka fikir aku setakut apa? Semua ini kukatakan semata-mata hanyalah untuk menghiburnya. Meskipun aku ragu, sebenarnya ini termasuk lelucon atau bukan. “Dasar tukang pengadu” Entahlah, sekilas aku melihatnya menarik ujung bibirnya tadi. “Haha. Maka dari itu aku memintamu mengadukan seseorang itu kepada orang tuamu. Atau tidak-“ Aku sengaja menggantung ucapanku. Wanita itu melirikku dengan penasaran. Aku mengulum senyumku.
“Kau bisa mengadukan seseorang itu kepadaku-“. “Lalu kau akan mengadukan seseorang itu lagi kepada ayahmu? Begitu?” Wanita itu menyela perkataanku. “Tentu saja tidak. Dengarkan aku dulu, sekarang ini aku sudah tumbuh menjadi orang yang kuat dan bagiku untuk melindungi seorang wanita sepertimu itu tidaklah sulit. Hanya tinggal menjentikkan jari” Kini wanita itu mulai tersenyum. God! Betapa leganya aku kali ini. Aku tersenyum sendiri, merasa bangga karena akhirnya aku bisa membuat wanita itu tersenyum. Entah itu senyum murni atau paksaan, yang pasti wanita itu tersenyum! Dan senyum itu yang membuat aku! Ingat, aku! Shim Changmin.
“Isssh, aku tidak percaya” Wanita- entah siapa namanya itu- kini mulai sedikit terbuka padaku. Aku senang bukan main, sebenarnya juga, dia terlihat menarik. Sempurna, itu menurutku. Dia cantik, tinggi, tegar, sabar, dan yang terpenting dia orang yang sangat baik. Seperti itulah penilaian singkatku padanya. “Jika kau tak percaya juga tidak apa-apa. Karena memang, aku berbohong padamu” Aku mulai terkekeh sendiri, dia menatapku dengan sedikit wajah kesalnya. Imut sekali!
“Mari kuantar sampai rumahmu” Wanita itu sedikit tercengang dengan kelancanganku. Aku menggaruk tengkukku sendiri, bahkan aku juga bingung bisa mengatakan sesuatu yang terkesan blak-blakan seperti itu. Sama sekali bukan tipeku yang dingin dan berkharisma. Aish.. kurasa aku akan kehilangan pamor jika didekat wanita ini. “Eh? Kau ingin mengantarku?” Aku mengangguk pasti. Memangnya suaraku tadi belum cukup keras, ya? “Mengapa?” Sorot mata wanita itu menatap lurus padaku. Kini aku mulai merasakan tubuhku yang tiba-tiba memanas.
“Waeyo? Tak boleh?” Aku berusaha untuk tidak terlihat gugup didepannya. “Rumahku sangat dekat, aku tak perlu diantar denganmu” Dia menyahut ucapanku cepat. Aku mendesah tertahan. Ayolah, aku harus mencari cara untuk tetap bisa mengantarnya pulang! “Kalau begitu, maka aku akan sekalian mampir kerumahmu” Wanita itu terlihat terkejut begitu mendengar ucapanku lagi. Haish, bagaimana jika dia terkena serangan jantung mendadak?
“Sebenarnya aku – hnn aku”. “Cepatlah! Aku akan tetap mengantarmu” Aku berjalan mendahului didepannya. Kurasa wanita itu mulai mengikutiku – dengan langkah pelannya. Kami berdua terus berjalan dengan dia yang mengikutiku dibelakangnya. “Sampai disini saja. Rumahku sudah dekat” Wanita itu terus saja mengelak. Aku mendesah pelan, keras kepala sekali dia.
“Baiklah, jika itu yang kau mau” Dia sedikit menunduk padaku kemudian berjalan pergi. Sebelum berbalik meninggalkannya, aku baru terpikir sesuatu. “ Ehh.. Nona. Tunggu sebentar” Jeritku dengan sedikit berlari kearahnya. Wanita itu menatapku kembali dengan tatap kebingungannya. “Nama! Siapa namamu?” Wanita itu menarik sedikit ujung bibirnya. Entah mengapa aku merasa senyumannya manis sekali. “Choi Sooyoung” Dia membalas singkat pertanyaanku. Aku segera menyimpan namanya itu kedalam memori otak terpentingku. Choi Sooyoung! Ya, wanita itu, si manis Choi Sooyoung.
***
Author POV

Mereka kembali terlibat dalam perkenalan yang cukup lama. Changmin terlihat mencoba mencari-cari topik lain untuk dibicarakan dengan Sooyoung. Apalagi? Itu hanyalah alasan konyol nya untuk terus bersama dengan Sooyoung. “Changmin-ssi, kau menahanku sangat lama disini” Keluhnya dengan mengulum senyum. Changmin membalasnya, ada kesenangan tersendiri tiap kali melihat wanita itu tersenyum. Dia sering menemui wanita cantik, namun wanita cantik yang ditemuinya bukanlah wanita yang bisa setegar wanita cantik didepannya. Sooyoung memang tak pernah menceritakan hubungan rumah tangganya kepada siapapun. Tetapi siapa sangka, Changmin bahkan dapat menyimpulkan pokok permasalahan rumah tangganya tersebut hanya dengan menggunakan hipotesis-hipotesisnya.
Sooyoung segera melangkah pergi ketika Changmin mulai mengakhiri perbincangan diantara mereka. Hari sudah mulai siang dan matahari pun kini telah bersinar sempurna. Sooyoung mendesah pelan, Kyuhyun tak kunjung menemuinya juga setelah ia meninggalkannya pergi tadi. Tak takutkah ia melihatku yang kebingungan mencari sosoknya sekarang ini? Sooyoung mulai menggerutu dalam hati.
Changmin masih berdiri ditempat yang sama sejak Sooyoung meninggalkannya. Sejengkalpun, ia sama sekali tak berminat untuk berpindah. Disinilah ia dapat mengawasi Sooyoung berjalan. Meski tubuh Sooyoung mulai menjauh Changmin tetap masih berdiri. Tiba-tiba langkah Sooyoung terhenti mendadak, membuatnya sedikit bingung. Changmin meneliti mobil yang terparkir didepan tubuh wanita itu. Pemilik dari mobil itu kini mulai keluar. Terlihat seorang pria yang keluar dari pintu sebelah kiri dan seorang wanita yang keluar dari pintu yang berlawanan. Mata Changmin menajam menelisik postur tubuh pria tersebut. “Haish, pria itu lagi” Ia mendesis kemudian ia berlari maju mendekati tubuh Sooyoung.
***
Sooyoung POV

Tubuhku membeku. Kyuhyun, datang kerumah bersama wanita itu. Tak tahukah ia jika aku berada dirumah sekarang? Seharusnya ia tak menampakkan rupa ‘selingkuhan’ nya tersebut padaku. Dan seharusnya, wanita itu juga takut padaku. Bagaimanapun juga, aku masih istri sah Kyuhyun. Tak bisakah mereka menunggu sebentar, setidaknya hingga kami – bercerai.
Kyuhyun menatap padaku dengan ekpresi wajah terkejutnya. Sedangkan wanita yang baru turun dari mobilnya itu segera mendekat padanya dan langsung bergelanyut manja pada Kyuhyun. Wajahku memanas. Kumohon jangan pamerkan kemesraan kalian disini. Mengetahui hubungan kalian saja sudah cukup membuatku runtuh, apalagi ini?
“Soo – Sejak kapan, kau.. disini?” Nada bicaranya terdengar gugup. Aku menunduk dan tersenyum sendiri. Entah apa maksudku kali ini. Yang jelas, aku menertawakan keterpurukanku sendiri. Ya, aku memang seorang yang bodoh. “Aku baru saja datang setelah berolah raga tadi” Aku menjawabnya beberapa menit kemudian. Aku merasakan wanita disamping Kyuhyun itu menatapku. Pandangan matanya terkesan merendahkan, seolah ia merasa menang karena telah mengalahkanku.
“Kau istri Kyuhyun oppa kan?” Wanita itu tiba-tiba mendekatiku. Aku menatapnya ragu, kentara sekali jika dia memiliki maksud lain. “Kapan kau akan segera bercerai dengan Kyuhyun?” Aku menatapnya tajam. Dia sungguh kurang ajar, seperti tak memiliki tata krama. “Vict, jaga ucapanmu” Aku sedikit lega karena Kyuhyun menegurnya. Aku merasa dia sedang membelaku. Setidaknya, itu yang kurasakan. “Waeyo? Jika aku tak bertanya langsung padanya dia tak akan mau bercerai denganmu. Ingat ya Choi Sooyoung, aku hanya akan memberikan toleransi padamu selambatnya satu bulan lagi” Sorot mata Victoria terlihat menyala. Aku tahu dia sedang emosi.
“Harusnya kau sadar diri dengan statusmu nona” Kurasakan seseorang kini menarik tubuhku sebelum aku bisa membalas ucapan pedas dari bibir Victoria. Aku terkejut dan segera menoleh ke belakang. Changmin. Pria yang baru saja kukenal itu menatap Victoria dan Kyuhyun dengan begitu serius. “Kau siapa?” Sepertinya Victoria mulai meledak. Kyuhyun hanya diam saja dengan kilat penasaran di wajahnya. “Kau hanya selingkuhan pria tak bertanggung jawab ini. Tak sepantasnya kau memaksa istri sah nya untuk menceraikan suaminya. Selayaknya, kau lah yang perlu menjauh dari mereka” Changmin berucap dengan semangat yang begitu menggebu. Beberapa kali ia melirik kearah Kyuhyun. Aku memandangnya tak percaya, bagaimana bisa ia tahu? Apakah dia seorang cenayang? Ataukah dia utusan dewa langit?
Changmin menarikku mendekat padanya. Aku merasakan jika kini Kyuhyun menatap tajam padaku. Dia menatapku, tetapi ia hanya diam. Tak ada ucapan yang ia katakan. Pasrah mendengar celaan Changmin barusan. “Kurasa aku harus membawanya pergi” Menggenggam lenganku erat, kini Changmin mulai menggeretku berjalan dibelakangnya. Aku membalikkan kepala, menatap mereka berdua yang masih menatapku juga Changmin bingung.
***
Author POV

Changmin masih terus berjalan tanpa arah. Sooyoung mulai lelah karena sedari tadi terus dipaksa untuk menyeimbangkan langkah Changmin yang sangat lebar. “Kau lelah ‘kan? Bagaimana jika kita mampir ke kedai ramyeon itu sebentar” Changmin menatapnya penuh harap. Dengan nafas yang masih memburu, Sooyoung akhirnya mengangguk mengiyakan. Lagipula, perutnya juga belum terisi apapun sejak berolah raga pagi tadi.
Mereka berdua duduk terdiam sembari menunggu ramyeon mereka datang. Tak ada yang mengawali pembicaraan. Bahkan Changmin tak mengatakan sebab ia berlaku seperti tadi. Sebenarnya, banyak sekali pertanyaan yang ingin Sooyoung tanyakan langsung pada Changmin. Bagaimana bisa Changmin tahu hubungannya dengan Kyuhyun, dan bagaimana juga ia tahu tentang Victoria yang bahkan Soooyoung sendiri pun tak mengetahuinya dengan pasti.
“Ini untukmu dan ini untukku” Sebuah suara berat dari lelaki didepannya kini mampu membuat lamunannya buyar. Sooyoung tersenyum kemudian mengangguk untuk memakan semangkuk besar ramyeon pedas itu. Sooyoung makan dengan begitu lahap, dia kelaparan, terlebih setelah melakukan aktivitas berat seperti jogging tadi pagi. Changmin tertawa melihat pola makan Sooyoung yang sedikit sembrono untuk ukuran wanita. Ia sendiri justru kagum, baru kali ini ia menemui wanita dengan begitu bebas seperti Sooyoung.
“Haha. Dasar tukang makan” Changmin mulai meledek. Sooyoung menggeram tertahan, ia paling benci jika aktivitas makannya diganggu seseorang seperti ini. “Memangnya kau tidak? Lihat, kau sudah menghabiskan lebih dari setengah mangkuk mie mu” Sooyoung menyahut dengan sungutan marahnya. Changmin justru tertawa riang. Yang dikatakan Sooyoung memang benar, mereka berdua pasangan shikshin. “Kau tahu bagaimana orang-orang awam menyebut tentang jodoh?” Sooyoung mengernyit, mengalihkan wajahnya menatap sempurna Changmin. “-jodoh itu biasanya timbul setelah adanya suatu kesamaan” Sooyoung semakin bingung dengan ucapan berbelit Changmin. “Jelaskan secara panjang bodoh” Entah keberanian darimana, kini ia mulai berani mencaci orang yang sebenarnya telah membantunya tersebut.
“Ya, kau bisa lihat sendiri. Orang yang memiliki beberapa kesamaan fisik ataupun kepribadian pasti akan dikatakan berjodoh. Seperti kau, dan aku. Kita sama-sama shikshin, tinggi, aku namja yang keren dan kau, yeoja yang tidak terlalu cantik sebenarnya, tapi-“
“Cukup Shim Changmin bodoh! Ungkapan macam apa itu? Aku tak mempercayai hal seperti itu” Sooyoung berseru sedikit kesal. “Percaya tidak percaya ‘sih. Tapi bagaimanapun juga, mitos-mitos seperti itu rasanya sulit untuk ditinggalkan. Meskipun tidak rasional” Changmin kembali berucap dengan pilihan kata yang membuat Sooyoung bingung lagi. “Sebenarnya apa maksudmu? Cara berbicaramu itu berputar-putar” Serunya lagi.
“Intinya, aku dan kau – sebut saja ‘kita berdua’ memiliki beberapa persamaan dan mungkin saja kita berjodoh” Sooyoung membulatkan matanya. “Aku tak mau berjodoh denganmu. Lagipula, aku sudah memiliki-“ Sooyoung tidak melanjutkan kalimatnya. Ia justru terdiam dengan wajah yang mulai berubah pasi. “Laki-laki itu? Untuk apa kau mempertahankannya. Dia sudah senang menikmati hidupnya bersama selingkuhannya tadi. Kenapa juga kau masih memikirkannya?” Sooyoung merasa tertohok mendengar penuturan Changmin. Semua masukan pria itu benar. Kenapa juga ia masih mengurusi suaminya yang bahkan telah bahagia bersama wanita lain?
Dada Sooyoung serasa dihujam belati dengan beribu tusukan. Sesak sekali. Kenapa juga suaminya harus tertarik dengan wanita lain. Kenapa Victoria yang justru mengerti kemauan suaminya. Dan kenapa, rahim terkutuknya itu tak pernah mengeluarkan tanda seorang janin tumbuh didalamnya.
Kenapa.. kenapa.. dan kenapa..
Sooyoung tersenyum, menelan pahit seluruh kisah rumah tangganya yang memang telah porak poranda. “Ya, aku memang tak tahu malu” Ia tiba-tiba berkata sendiri. Changmin menatap prihatin padanya, rasa simpatinya bahkan kini telah menjadi empati yang begitu besar. Dia menyayangi Sooyoung, sekalipun ini baru pertemuan pertama mereka.
“Jangan menyalahkan diri sendiri, yang perlu kau lakukan hanyalah menceraikannya” Terselip rasa yang begitu menggebu ketika Changmin mengatakan perceraian. Hanya dengan seperti itulah Sooyoung dapat bahagia. Dan hanya dengan cara seperti itulah perlahan ia dapat menggeser posisi Kyuhyun dengan dirinya. Changmin tersenyum sendiri, betapa piciknya ia sekarang ini. Sesungguhnya, banyak para perempuan- seumuran maupun lebih muda- yang mengharapkannya. Namun kenapa ia justru tertarik dengan wanita rapuh yang bahkan telah memiliki suami.
***
Kyuhyun POV

Laki-laki itu mengajak Sooyoung pergi, entah kemana. Aku masih menatap tubuhnya yang kurus, bahkan semakin kurus sejak pernikahan kami. Ini memang salahku namun aku tak ingin mengakuinya. Sebagai pria, pastilah aku ingin melihat hasil kerja kerasku dengannya setelah menikah. Terkadang, aku merasa iri dengan para temanku yang sudah memiliki anak. Aku pun demikian. Hingga aku bertemu Victoria yang merupakan teman lamaku. Dulu aku mencintainya namun kini rasa itu justru semakin luntur meskipun belum sepenuhnya menghilang. Jujur, hingga kini aku menyayanginya, namun sepertinya tidak untuk cinta.
Dengan Victoria – aku tak tahu bagaimana perasaanku yang sebenarnya. Aku hanya senang melihat perlakuannya, tawanya, dan sifat manjanya. Hal yang sama  kurasakan ketika aku mulai jatuh cinta pada Sooyoung, dulu. Roda selalu berputar seperti hal nya juga diriku. Mungkin saat ini poros teratas masih dihuni oleh Victoria.
“Aku malas pergi kerumahmu, apalagi setelah bertemu wanita itu. Lebih baik kita ke apartemenku, menonton film dan kau menginap dirumahku” Victoria mulai bergelanyut manja pada lengan sebelah kananku. Aku tersenyum dan mengangguk. Biarlah seperti ini dulu, setidaknya untuk memastikan perasaanku.
***
Sooyoung POV

Aku menatap malu padanya. Mengapa juga air mata ini justru mengalir ketika aku bersamanya. Aku mengelap kasar air mata yang rasanya akan terus keluar ini. “Jangan malu untuk menangis didepanku. Menangis itu wajar, dengan begitu kau dapat mengekspresikan perasaanmu. Jangan berlagak sok kuat jika kau memang rapuh” Aku terdiam mendengar tiap ucapannya. Dia selalu benar, setiap kata yang diungkapkannya padaku selalu benar.
“Maafkan aku, tak seharusnya aku membawamu dalam masalah rumah tanggaku” Changmin tiba-tiba terdiam. Bola matanya masih menyorot padaku, kuyakin ia tengah menatapku tajam. “Kau tahu darimana tentang rumah tanggaku yang-“ Rasanya berat sekali mengatakannya. Meskipun kenyataannya, rumah tanggaku memang sudah hancur tak berbentuk. “Aku mengetahuinya – hanya saja aku tak ingin mengatakannya padamu” Santai sekali dia menjawab pertanyaanku.
Changmin tiba-tiba berdiri tegap dan mengulurkan sebelah tangannya padaku. Aku menerimanya dan mulai berjalan beriringan bersamanya. Telapak tangannya yang besar rasanya pas sekali dengan telapak tanganku yang sedikit kecil. Rasanya nyaman. Changmin sangat misterius, kepribadiannya pun juga sulit untuk ditebak.
“Bagaimana jika kita jalan-jalan” Changmin mulai memberikan usulannya padaku. Aku memutar bola mata kearahnya. “Jangan gila! Aku bahkan belum mandi setelah jogging tadi” Dia tertawa, menampakkan deretan giginya yang putih dan gusi nya yang lucu. Entah keberapa kali, ucapannya memang benar. Changmin sungguh tampan.
“Aish.. baiklah. Bagaimana jika nanti sore?” Aku berfikir keras hanya untuk menjawab permintaan Changmin. Ragu, kami berdua baru saja berkenalan beberapa jam yang lalu.
“Aku tetap akan menjemputmu dirumah, sekalipun kau tak mau” Changmin menggamit lengan dan memaksaku untuk pergi. “Jangan memaksa-“ Aku tetap memberontak.
“Diam dan ikuti saja aku” Kututup mulutku kasar. Aku merasa Changmin terkikik sendiri entah karena alasan apa.
Changmin mengantarku hingga kedepan rumah. Kosong. Rumah ini sepi. Changmin tiba-tiba menggenggam jemariku erat. Aku meliriknya, dia masih tetap menatapku teliti. “Kau baik-baik saja jika kutinggal sendiri?” Aku mengangguk ragu. Changmin mengulum senyumnya padaku kemudian genggaman jemarinya padaku mulai mengendur. Dia melepaskannya. Sebelum pergi, dia kembali menampakkan wajah prihatinnya padaku. Sebegitu menderitanyakah aku hingga dikasihani seperti ini?
“Tunggu sebentar-“ Changmin memutar tubuhnya hingga kembali menatapku. Aku berjalan beberapa langkah mendekatinya. “-kau sudah tahu masalahku. Hmm, bisakah kau tidak menceritakannya pada orang lain?” Kutilik wajahnya dengan penuh harap. Dia hanya menyunggingkan senyumannya. Tangan kanannya terulur mengacak rambutku. “Berharaplah semoga mulutku ini bisa terkunci rapat” Dia tertawa dengan jawabannya sendiri, membuatku merasa geli padanya.
“Sudahlah, aku akan pergi. Sampai jumpa nanti sore” Changmin segera menjauh dari halaman rumahku. Aku menatap sosoknya dari belakang, rasa penasaranku terhadap dirinya semakin bertambah. Dia mengenaliku dengan baik, sedangkan aku tak tahu hal sekecilpun tentangnya.
Seperti yang kurasakan tadi, rumah ini kosong. Tiap ruangan dirumah ini serasa senyap. Kemana perginya Kyuhyun bersama Victoria tadi. Ahh, entahlah. Tak perlu juga aku memikirkan mereka.
***
Kyuhyun POV

Kutilik ruang kamar Victoria singkat. Benarkah aku akan menempati kamar itu nanti malam bersama Victoria? Tega-kah aku meninggalkan Sooyoung dan bermalam bersama Victoria?
“Apa yang kau lakukan oppa? Jika kau lelah lebih baik kau tidur saja” Aku terkesiap dengan kehadirannya yang tiba-tiba. Victoria memelukku manja, mau tak mau aku juga membalas pelukannya. “Aku merindukanmu. Beberapa hari ini kita berdua tak melakukan seperti ini” Dia masih tetap memelukku, bahkan lebih erat. Kuelus rambutnya pelan. Perasaan seperti inilah yang tak bisa kutahan bersama Victoria. Aku menginginkannya. Entahlah, aku benar-benar mencintainya atau hanya nafsu belaka.
Victoria mengecup bibirku kilat. Dia menatapku penuh manja dan tersenyum sangat manis padaku. Aku membalasnya dan mulai terhanyut bersamanya.
Deringan ponsel yang berasal dari kantung celanaku berhasil membuat kegiatan kami tertunda. Victoria menatap kesal padaku. Cepat-cepat kubuka pesan yang dikirim oleh ayahku dan membacanya kilat. “Siapa? Apakah itu istrimu yang-“.
“Bukan. Ini dari ayahku” Kupotong cepat ucapannya yang akan mulai memperolok Sooyoung. Victoria merengut menampilkan wajah suntuknya kepadaku. “Kau akan meninggalkanku lagi?” Aku mencoba untuk menjelaskan padanya. “Ayah memintaku mempersiapkan proposal perencanaan pembuatan cottage di daerah pesisir Jeju” Aku mulai beranjak untuk pergi, dia masih tetap manahan lenganku erat.
“Maaf, tapi aku harus pergi” Aku melepas pelan jari-jarinya pada lenganku. Padahal ini masih sore, kenapa juga ayah harus mempertanggung jawabkan tugas itu kepadaku.
***
Author POV

Sooyoung hanya duduk termangu didepan televisi yang masih menyala. Perasaannya gusar hanya untuk menunggu kedatangan Changmin. Laki-laki itu tak kunjung mendatanginya. Ia sudah tampil serapi ini, bagaimana jika Changmin berbohong padanya.
Suara pintu yang berderit membuat Sooyoung seketika terlonjak dan berhambur membukanya. Tubuhnya mematung. Bukan dia yang ia harapkan. “Kau- sudah pulang?” Kyuhyun bertanya canggung dengannya. Sooyoung tetap terdiam tanpa membalas sepatah katapun. Tentu saja ia sudah pulang, memangnya ia mau kemana lagi?
“Ehm.. pakaianmu terlihat rapi sekali. Kau akan pergi?” Sooyoung hanya menatap wajah Kyuhyun yang dirundung penasaran. Ia tak yakin untuk mengatakan hal yang sebenarnya pada Kyuhyun, maka dari itu Sooyoung hanya tersenyum kecut pada lelaki itu. “Ayo masuk” Sooyoung masih bertahan dengan posisinya yang berdiri menghadap pintu. Disaat seperti ini, kenapa juga Changmin tak kunjung menjemputnya. Apakah laki-laki itu benar-benar berbohong?
Kyuhyun melirik wajah Sooyoung yang terlihat bingung namun ia hanya membiarkannya saja. Ia lebih memilih untuk masuk dan mulai berkutat dengan tugas proposalnya daripada harus berdiri disini menunggu Sooyoung.
“Hai Soo!” Seseorang berteriak kencang sekali hingga membuat gendang telinga Kyuhyun mendengarnya. Kyuhyun menghentikan langkah kakinya dan membalik tubuhnya menghadap Sooyoung kembali. Betapa terkejutnya ketika ia melihat wajah pria itu lagi yang menemui istrinya.
“Kau!” Kyuhyun berjalan cepat hingga diambang pintu. Sooyoung dan Changmin menatap bingung kepadanya. “Ada apa kau kemari?” Ia bertanya dengan begitu sakratis. Changmin mendecih dan menyeringai, seolah mengejeknya. “Aku tidak memiliki urusan denganmu, jadi jangan mencampuri urusanku” Changmin menatap Kyuhyun penuh emosi namun sebaliknya, ia menatap Sooyoung dengan begitu manis.
“Aku ada urusan bersamanya, oppa. Jadi mungkin aku akan pulang malam nanti” Sooyoung berusaha menengahi ketegangan diantara kedua pria didepannya. Cepat-cepat ia menarik lengan Changmin dan segera mengajaknya pergi.
Kyuhyun menatap punggung itu sendu. Emosi juga memenuhi perasaannya ketika Sooyoung bersama pria lain. Ini semakin membingungkannya.







Tbc.
Maaf ceritanya ngga banget untuk dibaca. Kalo bisa komen dan like nya yah~











8 komentar on "(2) You Have Someone? "

Anonim mengatakan...

Huaaa . Kenapa jadi begini TT_TT
Ditunggu mext part

Unknown on 7 September 2013 pukul 11.13 mengatakan...

Bagus syooooo :D seneng banget liat kyu kesel pas syoo jalan sama changmin ;)
Vic ngeselin astagaa!!
Lanjut chingu :D seruuu~

Unknown on 7 September 2013 pukul 18.15 mengatakan...

kyu cemburu kan? berarti masih cinta tuh :3
victoria tolong jangan ganggu dong, kamu sama changmin ajaa
lanjut yaa, ditunggu

Di on 9 September 2013 pukul 07.29 mengatakan...

Please endingnya dibuat sama changmin. Please please please! Changsoo itu udah langka banget ceritanya, please! :"

Anonim mengatakan...

Kenapa jadi rumiiit ? :'')
Soo eon .. Sabar ne :'')
Lanjut thorr ^^ next part di tunggu ne ^^ jgn lama2 ne ^^ part selanjutnya panjangin lagi ne ^^ kkk~

anisa-ShawolMvpSparkyuRyeosomnia on 5 Januari 2014 pukul 08.17 mengatakan...

Huaaa kasian soo eon...bguslh changmin oppa yg nghibur...ckck moga kyuhyun oppa cpt sadar deh..

Unknown on 22 Maret 2014 pukul 21.25 mengatakan...

Sbtulnya tak baik jg perselingkuhab dibls dgn perselingkuhan...ada baiknya jk mrka berpisah baik2...smoga aja kyu hyun mnyadari akn cpt sadar sblm soo benar2 hilang dr dia..annyeong sy new reader disini...part3 lanjut

Unknown on 3 April 2015 pukul 10.38 mengatakan...

Rasain lu kyu. Rasain gimana jadinya sooyoung yg diselingkuhin

Posting Komentar

 

Not for SIDER(s) Copyright 2008 All Rights Reserved Baby Blog Designed by Ipiet | All Image Presented by Tadpole's Notez